"Sementara, jalur yang kita resmikan ini hanya untuk kendaraan golongan I, sedan, mini bus, pick up, bus. Hal ini dilakukan karena jalanan tidak sesuai dengan kendaraan golongan II, III, IV," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto saat peresmian di gerbang tol Meruya Utama 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (27/12/2013).
Dalam sambutan, pria yang akrab disapa Djokir itu mengungkapkan, total panjang jalan yang diresmikan yakni 5,73 kilometer dengan tiga pintu tol keluar, yakni di Meruya Utama, Joglo dan Ciledug. Dia berharap, pengoperasian jalan tol memberikan kontribusi signifikan bagi pengurangan kepadatan lalu lintas tol dalam kota.
Pihaknya memprediksi, pengoperasian ruas tol tersebut bisa mengurangi 30 persen jumlah kendaraan jalan tol Cawang-Pluit.
Son Haji, Direktur PT Marga Lingkar Jakarta mengatakan, nilai investasi proyek tersebut sebesar Rp 2,2 triliun, yang terdiri dari dana ekuitas perusahaan sebesar 35 persen dan sisanya dari pinjaman ke sejumlah bank, yakni Bank Mandiri serta Bank DKI.
Peresmian ruas tol tersebut dihadiri juga oleh Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serta sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemprov Jakarta.
Usai peresmian, Djokir dan Jokowi menguji coba ruas tol tersebut. Dengan mobil terpisah, keduanya masuk dari gerbang tol Meruya Utama I dan keluar di Ciledug II serta berputar kembali. Rombongan Jokowi dan Djokir pun masuk ke tol Kebun Jeruk, Jakarta-Merak, kembali ke kantor masing-masing.
JORR W2 sejatinya memiliki panjang 7,67 kilometer dari Kebon Jeruk hingga Ulujami. Proyek itu terdiri dari empat paket. Paket I, II dan III sudah beroperasi, namun pembangunan terganjal di paket IV, yakni di ruas Petukangan Selatan lantaran pembebasan lahan. Gara-gara itu, jalan tol tak bisa tersambung ke Jakarta Outer Ring Road West 1 (Penjaringan-Kebon Jeruk).
sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar